A.
Konsep Belajar Menurut Tokoh - Tokoh Islam
Banyak
tokoh - tokoh Islam yang memiliki kepedulian dan menyumbangkan pemikirannya
tentang aktivitas belajar, diantara tokoh tersebut adalah Al-Ghazali dan
Al-Zarnuji. Kedua tokoh - tokoh ini pemikiran - pemikirannya mewarnai dunia
pendidikan di Indonesia terutama pendidikan Islam.
1.
Menurut Al-Ghazali
Konsep
belajar dalam mencari ilmu dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu ta’lim insani
dan ta’lim robbani. Ta’lim insani adalah belajar dengan bimbingan manusia.
Konsep ini biasa dilakukan oleh manusia pada umumnya, dan biasanya dilakukan
dengan menggunkan alat - alat indrawi.
Proses
ta’lim insani dibagi menjadi dua. Pertama, dalam proses belajar mengajar
hakikatnya terjadi aktivitas mengekplorasi pengetahuan sehingga menghasilkan
perubahan - perubahan prilaku. Seorang pendidik mengeksplor ilmu yang
dimilikinya untuk diberikan kepada peserta didik, sedangkan peserta didik
menggali ilmu dari pendidik agar ia mendapatkan ilmu. Al-Ghazali menganalogikan
menuntut ilmu dengan menggunakan proses belajar mengajar.
Dalam
proses ini, peserta didik akan mengalami proses mengetahui, yaitu proses
abtraksi. Suatu objek dalam wujudnya tidak terlepas dari aksiden - aksiden dan
atribut - atribut tambahan yang menyelubungi hakikatnya. Ketika subjek
berhubungan dengan objek yang ingin diketahui, hubungan suatu terkait dengan
ukuran, cara, situasi, tempat.
Kemudian
Al-Ghazali membagi tahap - tahap abstraksi pada dua tahapan, yaitu :
- Indra menangkap suatu objek, ia harus pada jarak terten tu dari objek dan situasi tertentu
- Terjadi alkhayyal menangkap objek tanpa melihat,tetapi tangkapan - tangkapan masih meliputi aksiden - aksiden dan atribut-atribut tambahan seperti kualitas dan kuantitas
Agar
proses belajar mengajar dapat efektif dan mendapatkan hasil yang optimal ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh peserta didik, antara lain :
- Mendahulukan kebersihan jiwa dari akhlak yang kotor. Karena hati sebagai sentral dalam jasad manusia dan sangat berpengaruh terhadap segala aktivitas pekembangannya
- Mengurangi kesenangan duniawi agar hati terpusat pada ilmu dan pelajaran.
- Sederhana dalam hal makanan, karena bila terlalu kenyang dapat mengakibatkan keras hati, mengganggu ketangkasan dan kecerdikan serta malas, dan lain sebagainya
- Belajar ilmu sampai tuntas.
- Bersikap rendah diri jangan meremehkan orang lain termasuk kepada gurunya.
- Mengenal nilai - nilai pragmatis bagi suatu ilmu pengetahuan, yaitu ilmu yang bermanfaat, membahagiakan, mensejahterakan dan memberi keselamatan dunia dan akhirat
Kedua
yang terkait dengan ta’lim insani adalah tafakur. Tafakur diartikan sebagai
proses belajar dengan mengamati kejadian alam dan peristiwa - peristiwa yang
terjadi di alam ini. Tafakur ini dapat dilakukan dengan mengosongkan jiwa dan
hati yang suci.
Selanjutnya
konsep belajar dengan pendekatan ta’lim robbani. Pada tahapan ini seorang
manusia belajar dengan bimbingan tuhan
2.
Menurut Al-Zarnuji
konsep
belajar mengajar adalah meletakan hubungan pendidik dan peserta didik pada
tempat sesuai porposinya, seorang siswa adalah seorang yang harus selalu tekun
dalam belajar, senantiasa menghormati ilmu pengetahuan dan menghormati
pendidik, karena kalau siswa sudah menghormati guru dan menghormati ilmunya.
B.
Konsep belajar Behaviorisme
Studi
secara sistematis tentang belajar relatif baru. Sampai abad 19, belajar masih
dianggap masalah dalam dunia keilmuan. Dengan menggunakan teknologi yang
digunakan oleh ilmu fisika , para peneliti mencoba menghubungkan pengalaman
untuk memahami bagaimana manusia belajar. Beberapa peneliti yang melakukan
studi tentang belajar, antara lain :
1.
Ivan paviov.
Konsep
belajar yang ditawarkan oleh ivan pavlov adalah proses perubahan tingkah laku
manusia atau hewan disebabkan adanya stimulus atau ransangan diberikan secara
kontinyu serta terus menerus
2.
Woolfolk
Konsep
belajar yang lebih efektif dan tepat agar siswa dapat menyerap semua materi
pelajaran yang telah diajarkan maka seorang pendidik harus melakukan hal - hal
sebagai berikut :
- Memberikan suasana yang menyenangkan ketika memberikan tugas - tugas belajar.
- Menekankan pada kerja sama dan kompetisi antarkelompok daripada individu. Banyak siswa yang akan memiliki respon emosional secara negatif terhadap kompetisi individu, yang memungkinkan akan digeneralisasikan dengan pelajaran-pelajaran yang lain.
- Membuat kegiatan membaca yang menyenangkan dengan cara menyediakan ruang baca yang menarik, nyaman dan menyenangkan, tidak bising dan lain sebagainya.
- Membantu siswa dalam mengatasi secara bebas dan sukses situasi - situasi yang menegangkan dan mencemaskan
- Mendorong siswa yang pemalu untuk mengajarkan siswa lain cara memahami materi pelajaran
- Membuat tahapan jangka pendek untuk menuju pencapaian tujuan jangka panjang, seperti ulangan harian, mingguan, dan mid semester agar siswa memiliki pembendaharaan soal untuk persiapan menghadapi ujian atau ulangan semester
- Membantu siswa untuk mengnal perbedaan dan persamaan terhadap situasi - situasi sehingga mereka dapat membedakan dan mengeneralisasikan secara tepat. Misalnya menyakinkan siswa yang cemas ketika menghadapi ujian nasional dan lain - lain.
3.
Edward Lee Throndike
Edward
mengatakan bhawa prilaku belajar manusia ditentukan oleh stimulus yang ada
dilingkungan sehingga menimbulkan respon secara reflek. Stimulus yang terjadi
setelah sebuah prilaku terjadi akan mempengaruhi perilaku selanjutnya.
Beberapa
konsep belajar di atas telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia
pendidikan. Terlepas dari kelebihan konsep belajar behavioristik ini memiliki
kelemahan - kelamahan antara lain :
- Proses belajar dipandang sebagai kegiatan yang diamati langsung, padahal belajar adalah kegiatan yang ada dalam sistem saraf manusia yang tidak terlihat kecuali melalui gejala
- Proses belajar dipandang bersifat otomatis-mekanik sehingga terkesan seperti mesin atau robot, padahal manusia mempunyai sel control dan self regulatif yang bersifat kognitif yang terkadan tidak respon karena kegiatan itu tidak sesuai dengan keinginannya
- Proses belajar dianalogikan manusia seperti kegiatan belajar hewan sangat sulit diterima, mengingat terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara manuisa dengan hewan.
C.
Konsep Belajar Kognitivisme
Kegiatan
belajar tidak hanya sekedar stimulus dan respon tetapi lebih dari itu, kegiatan
belajar juga melibatkan sikap mental yang aktif untuk mencapai, mengingat dan
menggunkan pengetahuan. Sehingga perilaku yang tampak pada manusia tidak diukur
dan diamati tanpa melibatkan proses mental seperti motivasi, kesengajaan dan
keyakinan.
Pada
tataran belajar kognitivisme mencakup beberapa konsep antara lain :
1.
Teori Gestalt
Gestalt
memandang belajar adalah proses yang didasarkan pada pemahaman, karena dasarnya
setiap tingkah laku seseorang selalu didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan
mengenal dan memikirkan situasi di mana tingkah laku itu tersebut terjadi. Pada
situasi belajar, keterlibatan seseorang secara langsung akan menghasilkan
pemahaman yang dapat membantu individu memecahkan masalah.
Proses
belajar yang menggunakan insigh mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :
- Tergantung pada kemampuan dasar individu
- Tergantung pada pengalaman masa lalu yang relevan
- Tergantung pada penagturan situasi belajar
- Didahului dengan periode mencari dan mencoba-coba
- Solusi problem dengan insigh dapat diulangi dengan mudah, dan akan berlaku secara langsung
- Jika insight sudah terbentuk, maka problem - problem akan mudah diatasi
2.
Model mengelola inormasi
Dalam
aliran kognisi ada berberapa teori memori yang pada umumnya menjelaskan tentang
bagaimana mengelola innformasi antara lain ;
- Pentingnya pengetahuan dalam belajar,
- Macam - macam pengetahuan,
- Memproses informasi
3.
Model tingkatan - tingkatan mengelola informasi
4.
Alternatif lain untuk tiga model
D.Konsep
pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran
kontekstual merupakan sistem pembelajaran yang holistik ( menyeluruh ).
Pembelajaran
ini terdiri atas komponen - komponen yang saling terkait, yang apabila
dilaksanakan
masing-masing memberikan dampak sesuai dengan peranannya.
Sudjana,1989 Belajar merupakan proses melihat, mengamati
dan memahami sesuatu.
Witherington,
1952 Belajar merupakan perubahan dalam
kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu pola-pola respon yang berupa
keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau pemahaman”.
Hilgard
dan Bower, dalam buku Theories of Learning
(1975) mengemukakan, “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah
laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan
oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan
tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon
pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.”
Hintzman
dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory (1978)
mengatakan bahwa “Belajar adalah suatu perubahan yang
terjadi dalam diri organisme disebabkan pengalaman tersebut yang bias
mempengaruhi tingkah laku organisme itu.”
Gagne,
dalam buku The Conditions of Learning (1977)
menyatakan bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus
bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga
perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu dari waktu ke
waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.”
Morgan,
dalam buku Introduction to Psychology (1978)
mengemukakan “Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam
tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman.”
Laurin,
seperti dikutip Effendi & Praja
(1993), dalam bukunya Building the High School Curriculum (1958)
mengemukakan bahwa “ Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan
melalui pengalaman.”
Berdasarkan
beberapa rumusan definisi tersebut, bisa dikemukakan beberapa unsur penting
yang menjadi ciri atas pengertian mengenai belajar, yaitu sebagai berikut:
a.
Situasi belajar mesti bertujuan dan tujuan-tujuan tersebut diterima, baik oleh
individu maupun masyarakat.
b.
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dan perubahan itu bisa
mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, akan tetapi juga ada kemungkinan
mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk.
c.
Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman.
d.
Untuk bisa disebut belajar, perubahan itu harus relatif mantap.
e.
Tingkah laku yang mengalami perubahn karena belajar menyangkut aspek-aspek
kepribadian, baik fisik maupun psikis.
Belajar memiliki tiga atribut pokok
ialah:
- Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan.
- Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik, maupun afektif.
- Belajar berkat mengalami, baik mengalami secara langsung maupun mengalami secara tidak langsung (melalui media). Dengan kata lain belajar terjadi di dalam interaksi dengan lingkungan. (lingkungan fisik dan lingkungan sosial).
- mendapatkan dan meningkatkan pemahamannya tentang pengetahuan
- menanamkan konsep dan meningkatkan ketrampilan
- pembentukan sikap.
- learning to know - akal budi/pengetahuan
- learning to do - aplikasi/perbuatan
- learning to be - pengembangan eksistensi
- learning to live together - makhluk sosial
- Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik, karena berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.
- Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi. Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran bisa didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan atau terhadap situasi pembelajarannya.
- Aktivitas. Belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila fikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar. Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif belajar.
- Umpan balik di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera menge-tahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Umpan balik dari guru sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.
- Perbedaan individual adalah individu tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan hakikat mereka masing-masing. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa sangat diperlukan.
Pembelajaran
Hakikat pembelajaran adalah suatu sistem
belajar yang terencana dan sistematis dengan maksud agar proses belajar
seseorang atau kelompok orang dapat berlangsung sehingga terjadi perubahan,
yakni meningkatkan kompetensi pembelajar tersebut. Karena itu, guru sebagai
ujung tombak dalam pembelajaran seharusnya berusaha menciptakan sistem
lingkungan atau kondisi yang kondusif agar kegiatan belajar dapat mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.
Pembelajaran (instruction)
merupakan akumulasi dari konsep mengajar (teaching) dan konsep belajar
(learning). Penekanannya terletak pada perpaduan antara keduanya,
yakni kepada penumbuhan aktivitas subjek didik. Konsep tersebut dapat dipandang
sebagi suatu sistem. sehingga dalam sistem belajar ini terdapat
komponen-komponen siswa atau peserta didik, tujuan, materi untuk mencapai tujuan,
fasilitas dan prosedur serta alat atau media yang harus dipersiapkan.
Konsep
pembelajaran:Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatau system atau proses
membelajarkansubyek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan,
dan dievaluasi secarasistematis agar subyek didik/pembelajar dapat mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran secaraefektif dan efisien (Depdiknas,Model
pembelajaran IPA SD,2003). Dengan demikian, jika pembelajaran dianggap
sebagai suatu system, maka berarti pembelajaran terdiri dari sejumlahkomponen
yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
strategi dan
metode pembelajaran,
media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas,
evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran. Sebaliknya bila
pembelajaran dianggap sebagaisuatu proses, maka pembelajaran merupakan
rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangkamembuat siswa belajar. Proses
tersebut dimulai dari merencanakan program pengajaran tahunan,semester, dan
penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut penyiapan
perangkatkelengkapannya antara lain alat peraga, dan alat-alat evaluasi.
Persiapan pembelajaran ini jugamencakup kegiatan guru untuk membaca buku-buku
atau media cetak lainnya yang berkaitandengan materi pelajaran yang akan
disajikan kepada para siswa dan mengecek jumlah dankeberfungsian alat peraga
yang akan digunakan.2.
Konsep Dasar Pembelajaran
Dalam pembelajaran, guru mempunyai
tugas-tugas pokok antara lain bahwa ia harus mampu dan cakap merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan membimbing dalam kegiatan pembelajaran. Dengan
kata lain, agar para guru mampu menunaikan tugasnya dengan sebaik-baiknya, ia
terlebih dahulu hendaknya memahami dengan seksama hal-hal yang berkaitan dengan
proses pembelajaran.
Hеy there! I гealize this is someωhat off-topic
ReplyDeletebut I haԁ tο ask. Doеs οperating a well-establiѕhed ωеbsitе like yourѕ take a massive amount
woгk? I am completely new tο writing а blog but I ԁo wгite іn my diary every day.
I'd like to start a blog so I can share my experience and views online. Please let me know if you have any kind of recommendations or tips for brand new aspiring bloggers. Appreciate it!
Here is my web blog :: Click On this page
Not at all, actually i established this blog didn't need long time. i downloaded a template from btemplate and edited myself the html code. It's a nice idea if u can share your own diary into a blog. Actually if u want to create a great blog u just make a goodlooking but simple,easy use,less time access blog. And you must have a link to another blogger to make your blog is indexed by search engine(like google/msn/yahoo). It's the basic of blogging. Keep blogging and share your experience :)
ReplyDeleteOk sangat bermanfaat, terimakasih atas postnya gan
ReplyDeleteOk.... trims juga atas kunjungan sobat ^_^
ReplyDeletelinknya udah dipasang om
ReplyDeletemakasih tipsnya
ReplyDelete